Kamis, 26 Mei 2011

Cerita Panas dari Nazaruddin

Cerita panas di dunia politik tanah air saat ini bersumber dari kasus Nazaruddin, mantan bendahara Partai Demokrat yang terjerat kasus dugaan penyuapan sehingga Partai Demokrat mencopotnya dari jabatannya sebagai bendahara partai. Tentu saja Nazaruddin tidak mau dipersalahkan atau dikorbankan seorang diri.

cerita_panas_Nazaruddin" 
Nazarudin siap "bernyanyi"
Burhanuddin Muhtadi, seorang peneliti dari Lembaga Survei Indoneia memperkirakan pemecatan posisi Nazaruddin sebagai Bendahara Umum Partai Demokrat akan memacu drama perang politik beberapa pekan ke depan. Hal itu karena Nazaruddin justru akan bernyanyi membuka tabir keterlibatan nama-nama kader Demokrat lainnya yang diduga terlibat dalam kasus-kasus dugaan suap maupun korupsi.

Burhanudin pada hari Selasa (24/5/2011) di Jakarta.
menuturkan "Posisi Nazarudin sebagai Bendahara Umum Partai Demokrat yang dicopot oleh DPP Partai Demokrat semalam itu memicu perang Barata Yudha yang lebih besar. Karena, skenario politik bumi hangus sepertinya sedang dijalankan oleh Nazarudin dan sudah mulai dengan mengangsur serangan balik ke beberapa pihak," 

"Mungkin dia (Nazaruddin) enggak mau dikorbankan sendirian. Yang penting Partai Demokrat menyikapinya secara dewasa. Biarkan Nazaruddin meniup pluitnya dan bernyanyi sepuasnya dan ujungnya masyarakat akan menilai apakah data yang dibawa Nazarudin itu valid atau tidak. Karena, toh, kalau isinya hanya pepesan kosong, berarti dia sedang bersandiwara," papar Burhanuddin.

Burhanudin menyatakan, Nazaruddin mulai buka-bukaan informasi kepada beberapa media seputar keterlibatan anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsuddin, saat menjadi pengacara untuk kasus bantuan likuiditas Bank Indonesia. Amir dituding melakukan lobi atas nama Demokrat untuk kepentingan kliennya. Nazaruddin juga mengungkapkan dugaan keterlibatan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dalam kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games.

Menurut Burhanuddin, hal itu menjadi drama politik yang positif untuk membersihkan kerak-kerak yang beraroma tidak sedap soal korupsi. Tinggal masyarakat menunggu bukti-bukti nyata yang akan disampaikan Nazaruddin.

"Jadi, kita akan tunggu adegan selanjutnya menyangkut bagaimana Partai Demokrat setelah mengambil keputusan bijak terkait pencopotan. Apakah kemudian mampu menjadikan momentum ini untuk bersih-bersih. Yang lebih penting, kita tunggu 'nyanyian' Nazarudin," kata Burhanuddin.

 Nah, sekarang marilah kita tunggu saja cerita panas dunia politik ini akan berujung di mana...Akankah cerita ini akan semakin panas atau perlahan-lahan menjadi dingin dan menghilang begitu saja...
(Sumber: Kompas)